Rabu, 30 Desember 2015

Rumah adat merupakan warisan budaya yg hampir ditinggalkan

RUMAH ADAT MERUPAKAN SALAH SATU WARISAN BUDAYA YANG ADA DI INDONESIA



Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki beraneka ragam budaya dan suku bangsa.. Bagaimana tidak,Indonesia memiliki pulau yang sangat banyak, memiliki keanekaragaman budaya, adat istiadat dan Satu diantara warisan nusantara yang dapat dilihat keberadaannya hingga kini adalah rumah adat.
Keberadaan rumah adat membuktikan bahwa bangsa Indonesia sangat menghormati Bhinneka Tunggal Ika dan merupakan salah satu warisan budaya yang ada di indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain.

 Rumah Adat adalah bangunan yang memiliki cirikhas khusus, digunakan untuk tempat hunian oleh suatu suku bangsa tertentu. Rumah adat merupakan salah satu representasi kebudayaan yang paling tinggi dalam sebuah komunitas suku/masyarakat.


Bukti kekayaan nusantara hal yang paling kongkrit adalah adanya rumah adat di setiap daerah propinsi di negara kita. Keberadaan rumah adat di Indonesia sangat beragam dan mempunyai arti yang penting dalam perspektif sejarah, warisan, dan kemajuan masyarakat dalam sebuah peradaban.
Di Indonesia setiap rumah adat dari setiap wilayah di Indonesia memiliki curi khas dan tersendiri keunikan dari suatu bangunan mencerminkan wilayah dan daerah tersebut.

Rumah adat pada umumnya dihiasi ukiran-ukiran indah, pada jaman dulu, rumah adat yang tampak paling indah biasa dimiliki para keluarga kerajaan atau ketua adat setempat menggunakan kayu-kayu pilihan dan pengerjaannya dilakukan secara tradisional melibatkan tenaga ahli dibidangnya, Banyak rumah-rumah adat yang saat ini masih berdiri kokoh dan sengaja dipertahankan dan dilestarikan sebagai simbol budaya Indonesia.
Salah satunya adalah sebagai berikut :

1. Rumah Adat Nanggroe Aceh Darussalam 

Rumah Krong Bade merupakan sebuah rumah adat terletak di Nanggaro Aceh Darussalam, rumah ini juga sering disebut sebagai "rumoh aceh". Rumah Krong Bade kini merupakan salah satu budaya Indonesia yang hampir punah. Rumah Krong Bade saat ini jarang sekali dipakai, karena sebagian banyak masyarakat aceh saat ini memilih untuk tinggal di rumah modern.

 Bentuknya seragam, yakni persegi empat memanjang dari timur ke barat. Konon, letak yang memanjang itu dipilih untuk memudahkan penentuan arah kiblat.
 Keunikan arsitekturnya terletak pada jendela yang juga berfungsi sebagai ventilasi berupa lubang-lubang sela ukiran di seluruh dinding. Pintu rumah panggung bertiang 16 ini berada di lantai rumah dengan daun pintu membuka ke atas, sehingga harus menggunakan tangga untuk masuk. Konon, pintu ini dibuat karena alasan keamanan. Tetapi rumoh Aceh di tiap-tiap kabupaten di Provinsi NAD tidaklah sama. Masing-masing punya ragam ukiran yang berbeda.
 Meski di tiap kabupaten/kota detilnya berbeda, rumoh Aceh secara umum memiliki komponen utama yang sama. 



rumah-adat-aceh-krongbade



 2. Rumah Adat Jawa Tengah

Joglo adalah rumah adat masyarakat Jawa khususnya Jawa Tengahb dan merupakan kerangka rumah yang membentuk rumah adat  yang berupa soko guru dan terdiri dari empat pilar atau tiang penyangga utama dan tumpangsari yakni susunan balok yang ditopang oleh soko guru.
Rumah Joglo adalah jenis rumah yang membutuhkan banyak bahan materi rumah yang mahal, terutama dari kayu. Umumnya pemilik rumah Joglo dulunya berasal dari kalangan ningrat atau bangsawan.
Joglo adalah jenis rumah adat suku Jawa yang terlihat sederhana dan digunakan sebagai lambang atau penanda status sosial seorang priyayi atau bangsawan Jawa

 Jika bagian-bagiannya dibedah, maka rumah adat Jawa Tengah ini terdiri atas beberapa bagian yakni pendhopo, pringgitan dan juga omah ndalem/omah njero. Yang dimaksud dengan Pendhopo adalah bagian Joglo yang lazim dipakai untuk menjamu tetamu. Sementara itu, Pringgitan sendiri merupakan bagian dari ruang tengah yang umum dipakai menerima tamu yang lebih dekat. Sementara itu, yang dikenal dengan istilah Omah Ndalem atau Omah Njero adalah ruang dimana keluarga bisanya bercengkrama. Ruang keluarga ini pun dibagi lagi ke dalam beberapa ruangan (kamar/senthong), yakni senthong tengah, kanan dan juga kiri. 







oglo adalah jenis rumah adat suku Jawa yang terlihat sederhana dan digunakan sebagai lambang atau penanda status sosial seorang priyayi atau bangsawan Jawa. Rumah ini mempunyai keunikan atau kekhasan tersendiri dengan adanya tiang-tiang penyangga atau soko guru, beserta tumpang sari nya

Sumber :http://www.smansax1-edu.com/2014/10/deskripsi-bagian-rumah-adat-jawa.html
oglo adalah jenis rumah adat suku Jawa yang terlihat sederhana dan digunakan sebagai lambang atau penanda status sosial seorang priyayi atau bangsawan Jawa. Rumah ini mempunyai keunikan atau kekhasan tersendiri dengan adanya tiang-tiang penyangga atau soko guru, beserta tumpang sari nya.

Sumber :http://www.smansax1-edu.com/2014/10/deskripsi-bagian-rumah-adat-jawa.html

oglo adalah jenis rumah adat suku Jawa yang terlihat sederhana dan digunakan sebagai lambang atau penanda status sosial seorang priyayi atau bangsawan Jawa. Rumah ini mempunyai keunikan atau kekhasan tersendiri dengan adanya tiang-tiang penyangga atau soko guru, beserta tumpang sari nya

Sumber :http://www.smansax1-edu.com/2014/10/deskripsi-bagian-rumah-adat-jawa.html
oglo adalah jenis rumah adat suku Jawa yang terlihat sederhana dan digunakan sebagai lambang atau penanda status sosial seorang priyayi atau bangsawan Jawa. Rumah ini mempunyai keunikan atau kekhasan tersendiri dengan adanya tiang-tiang penyangga atau soko guru, beserta tumpang sari nya.

Sumber :http://www.smansax1-edu.com/2014/10/deskripsi-bagian-rumah-adat-jawa.html
 3. Rumah Adat papua


 Rumah adat Papua atau yang biasa disebut Honai. Rumah ini dimiliki oleh suku Dani. Rumah Honai ini terbuat sepenuhnya dari bahan-bahan yang ada di alam, dengan material kayu pada badan rumah dan jerami sebagai bahan dari atap nya. Rumah ini terlihat tertutup karena tidak dilengkapi dengan jendela, karena memang fungsinya adalah untuk melindungi suku Dani yang tinggal di dalamnya dari udara dingin pegunungan Papua.
Rumah Honai biasa ditinggali oleh 5 hingga 10 orang. Rumah Honai dalam satu bangunan digunakan untuk tempat beristirahat (tidur), bangunan lainnya untuk tempat makan bersama, dan bangunan ketiga untuk kandang ternak.


rumah-adat-papua-honai



4.Rumah adat Sulawesi Utara

 Nama lain dari Walewangko adalah Rumah Pewaris. Rumah adat khas Sulawesi Utara yang satu ini memiliki tampilan fisik yang apik. Ia secara umum digolongkan sebagai rumah panggung. Tiang penopangnya dibuat dari kayu yang kokoh. Dua di antara tiang penyanggah rumah ini, konon kabarnya, tak boleh disambung dengan apapun.
 Rumah ini merupakan rumah panggung yang dibangun di atas tiang dan balok-balok yang di antaranya terdapat balok-balok yang tidak boleh disambung.

Rumah Pewaris memiliki 2 buah tangga. Letaknya di sisi kiri dan kanan bagian depan rumah.
  Rumah Pewaris  memiliki beberapa ruang. Misalnya, Setup Emperan  yang digunakan untuk menerima tamu. Pores , untuk ruang tidur orang tua dan anak perempuan. Dan sangkor  yang digunakan sebagai lumbung padi


rumah-panggung-sulut-pewaris





 5.Rumah adat Kalimantan

 Pada dasarnya, rumah adat Kalimantan itu sama, yaitu rumah panjang. Hanya saja yang membuatnya berbeda adalah model bentuk bangunannya dan namanya saja.
 Rumah Panjang adalah salah satu rumah adat dari daerah Kalimantan Barat. Rumah Panjang adalah ciri khas dari masyarakat Dayak yang tinggal di daerah Kalimantan Barat.Hal ini dikarenakan rumah panjang adalah gambaran sosial kehidupan masyarakat Dayak di Kalimantan Barat. Rumah panjang juga merupakan pusat kehidupan dari masyarakat Dayak. Saat ini, rumah panjang di Kalimantan Barat dapat dikatakan hampir punah karena jumlahnya yang sedikit. Pada tahun 1960, pemerintah menghancurkan beberapa rumah panjang karena dicurigai menganut paham komunis.

 Rumah Panjang dari Kalimantan Barat terbuat dari kayu. Rumah panjang dari Kalimantan Barat mempunyai tinggi 5 sampai 8 meter. Tinggi rumah tergantung dari tinggi tiang yang menopang rumah tersebut. Rumah panjang dari Kalimantan barat mempunyai panjang sekitar 180 meter dan lebar 6 meter. Rumah panjang memiliki sekita 50 ruangan.

RUMAH-PANJANG-KALBAR




 6.Rumah adat Bali

Rumah Gapura Candi Bentar merupakan rumah adat resmi Provinsi Bali. Hunian tradisional ini tergolong salah satu yang terunik di tanah air. Dalam Rumah Gapura Candi Bentar dan rumah adat Bali lainnya memiliki nilai-nilai spiritualitas, tradisi, dan estetika, berpadu harmonis menghadirkan pesona kebudayaan yang adiluhung.

 Rumah adat Bali ( Rumah gapura candi bentar ) memiliki banyak ruang terbuka, beratap tinggi, dan berpekarangan luas. Seperti bale daja untuk ruang tidur dan menerima tamu penting, bale dauh untuk ruang tidur dan menerima tamu dari kalangan biasa, bale dangin untuk upacara, dapur untuk memasak, njineng untuk lumbung padi, dan tempat suci untuk pemujaan. Rumah keturunan keluarga raja dan brahmana pekarangannya dibagi menjadi tiga bagian yaitu njaba sisi (pekarangan depan), njaba tengah (pekarangan tengah) dan njero (pekarangan untuk tempat tinggal).

Dalam membangun sebuah rumah, biasanya masyarakat bali berpedoman pada Asta Bhumi dan Asta Kosala Kosali atau bisa di artikan seperti fengshui bagi budaya chinese. Masyarakat bali memiliki kepercayaan bahwa sebuah kedinamisan dapat tercapai jika terwujudnya keharmonisan antara Tri Hita Karana (Pawongan, Pelemahan, dan Parahyangan).

rumahadat-bali-gapura-candi-bentar

 Itulah nama-nama rumah adat yang ada dan tersebar di berbagai daerah propinsi di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar